Friday, 4 December 2015

Penjelasan cara kerja file compres

ZIP adalah standar file data compression yang paling populer, diciptakan oleh Phil Katz dan diberi nama PKARC (Phil Katz Archive), berhubung ada bentrokan legalitas dari nama ARC maka PKARC dirubah menjadi PKZIP dan code extention akhirannya di beri code ZIP. Dengan data compression, ukuran data akan lebih kecil sehingga penggunaan media penyimpanan atau transfer data apa pun akan menjadi lebih efisien. File - file ZIP dapat dibuka atau di Extrack dengan berbagai macam software gratis (freeware) maupun software trial (shareware), sebagai contoh adalah software WinZip.

 Software Winzip dapat digunakan untuk membuka atau mengextrack file zip dan juga mampu melakukan proses data compression dengan standar file ZIP, saya juga menggunakan software tersebut untuk menangani file berextensi ZIP, untuk mendownload sobat bisa cari di search google .

Sedangkan untuk file RAR adalah standar file data compression yang diciptakan oleh Eugene Roshal, di beri nama sebagai Roshal Archive (RAR) dan file extention diakhiri dengan code RAR serta didukung dengan adanya fitur error recovery atau pemulihan kesalahan. Contoh software yang mendukung file RAR adalah WinRar.
WinRar merupakan software yang dapat membuka file extention berakhiran .zip dan .rar, untuk download sobat bisa cari di search google .

Perhatikan, kertas yang terlipat bisa dibayangkan sebagai sebuah file/berkas yang dimampatkan atau dikompress, ukurannya yang lebih kecil membuatnya untuk berpindah tangan. Tetapi untuk mendapatkan ukuran yang lebih kecil dan kecepatan transfer, ada yang harus dibayar sebagai konsekuensinya. Sang penerima (Murid B), harus membuka lipatan kertas tersebut sebelum dapat membaca jawaban ujian. Kita dapat membayangkan proses ini sebagai proses dekompressi, diperlukan waktu dan resource untuk melakukannya.

Algoritma dan Rasio​

Konsepnya terdengar mudah, bagaimana dengan algoritmanya? Salah satu algoritma yang sederhana ditunjukkan dengan algoritma yang dikenal denga Run-length encoding (RLE). Contohnya, terdapat string input sebagai berikut:

AAAAAAAABBCCCCDDDDDD​

String tersebut dapat dikompressi menjadi:

8A2B4C6D​

Terlihat, angka di dpan huruf mempresentasikan beberapa banyak hurufyang sama terulang secara berentet. 8A berarti AAAAAAAA, 2B berarti BB, dan seterusnya. Prosees ini juga disebut proses encoding, dengan mentransformasikan informasi ke format lain. Contoh yang cukup dikenal adalah encoding dari format WAV ke MP3, proses kebalikannya disebut decoding.

Karena tujuannya untuk mengecilkan ukuran, maka perhitungan rasio menjadi suatu tolak ukur keberhasilan sebuah algoritma kompressi. Rasio kompressi dapat dihitung dengan rumus:

Rasio kompressi = ukuran data sebelum terkompressi/ukuran data setelah terkompressi.

Dari contoh sederhana tadi, ukuran sebelum terkompressi adalah 20 karakter, sementara ukuran setelah terkompressi adalah 8 karakter. Maka diperoleh 20/8 yang menghasilkan rasio kompressi sebesar 2.5, dinotasikan dengan 2,5:1. dan dapat diterjemahkan dalam kalimat: setiap 2,5 karakter pada contoh string tersebut dapat di kompressi hanya 1 karakter.

Beberapa aplikasi seperti Winzip pada Windows, menuliskan rasio kompressi dengan persentase, melalui rumus:

% rasio kompressi = (ukuran data setelah terkompressi/ukuran data sebelum terkompressi) x 100.

Masukkan angka dari contoh yang sama, yaitu (8/20) x 100 sehingga diperoleh persentase rasio kompressi sebesar 40%. Artinya, hasil kompressi adalah sebesar 40% dibandingkan ukuran aslinya. Dalam hal ini, semakin kecil tentu semakin baik.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com